Jumat, 20 Juli 2018

How I Use My Book Planner

Yang aku tahu dulu namanya buku agenda (sampai sekarang juga sih), tapi sekarang nama bekennya book planner. Aku pakai book planner baru banget awal bulan Juli ini. Pertamanya terinspirasi dari lihat video youtube nya Anggie Marthin. Aku lihat kok gemes banget sih bukunya. Akhirnya ada keinginan untuk cari itu book planner, tapi aku tahu isinya nggak bakal selucu punya Anggie sih, karena aku enggak sekreatif itu buat neghias haha. Tapi tetep pengen aja gitu.

Pada suatu saat aku lagi di kampus tuh, eh lihat buku temenku kok lucu gitu. Pas aku lihat ternyata book planner dong huhu ukurannya kecil kalau nggak salah A6. Aku waktu itu rasanya kayak nggak bisa berhenti bolak-balikin halaman di bukunya saking gemes lihat isinya. Aku inget-inget tuh tulisan di bukunya Dodam Creation, aku enggak tahu tuh itu mereknya apa bukan.

Nah, pulang dari kampus aku ke toko buku.

Pertamanya sok ide cari-cari sendiri book planner di antara sekian banyak buku-buku jenis lain. Akhirnya tanya mbaknya, lalu dia cari-cari gitu dan dikasih ke aku.  Ukurannya lebih besar dari yang punya temenku, A5 kayaknya. Awalnya aku biarin aja gitu, tapi pas dilirik kok ada tulisan Dodam Creation. Terus iseng buka plastiknya deh (bisa dibuka-tutup kok) penasaran isinya gimana. Terus aku terpana, waaa ini nih mau banget guehhh.


Buku itu aku pegang terus sambil usaha cari yang lain siapa tahu ada yang lebih gemes. Ternyata nggak ada. Ya udah deh, akhirnya beli, uhuy! Harganya Rp43.000.

Namanya juga book planner jadi seharusnya diisi sama apa-apa aja yang rencana di masa yang akan datang dong. Tapi kalau aku enggak haha! Kalau aku lebih ke yang kayak menuliskan apa yang menjadi highlights di hari itu. Jatuhnya lebih ke diary tapi versi singkat gitu. Jadi aku nulis intinya aja, biar suatu saat di baca lagi aku bisa melatih otakku buat me-recall kegiatan pada hari itu.

Di dalam bukunya ada planner yang monthly dan weekly. Yang monthly aku tulis highlights di tanggal itu, kalau nggak ada yang menarik ya aku kosongin dan dihias pakai stabilo biar gemes gitu ceritanya xD Kalau udah kayak gitu, berarti tandanya aku gabut parah. Sedangkan yang weekly, aku tulis kegiatan aku seharian yang menonjol itu apa. Terus ada to do list nya, jadi tiap minggu bisa beda apa yang harus dikerjakan, tergantung kegiatan di minggu tersebut.



Selain planner, ada bagian yang garis biasa, kotak-kotak, halaman-halaman yang motifnya gemes abis, personal data, dan beberapa kertas kuning di akhir buku. Yang bagian ini enggak aku fotoin ya karena bakal banyak banget.

Biar nggak bingung aku contohin aja deh. Tanggal 8 Juli di bagian monthly aku tulis Jalan-Jalan sama Linda. Terus di bagian weekly nya aku tulis agak detail isinya: pergi ke Balai Pemuda, Taman Apsari, House of Sampoerna, Tugu Pahlawan, bekas Keraton Surabaya, dan Gedung Cak Durasim (tunggu cerita di postingan yang akan datang yaw!). Ngerti kan?

Nah, itu cara aku menggunakan book plannerku~

Sebenernya terserah kalian aja sih mau ngegimanain book planner kalian, cuma di sini aku pengin share aja karena aku se-excited itu punya book planner (norak emang haha). Jadi tiap hari tu semangat gitu buat ngisinya walau gak ada kegiatan apapun xD Seneng karena punya catatan kegiatan sehari-hariku yang di waktu mendatang bisa dibaca-baca lagi.

Gitu deh genkz cerita tentang cara aku biasanya ngisi book plannerku. Kalau kamu, gimanaaa?

Cheers!

*Aku mau ngucapin selamat buat adik-adikku yang ke terima di jalur mandiri Unair 2018, terutama yang masuk Psikologi, bis bald~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar