Jumat, 28 Agustus 2020

Review The Big Boss (2017)


Drama ini bercerita tentang dua orang yang berteman dari kecil sampai besar, bahkan sekolahnya sama mulu. Nonton drama ini bikin aku throwback masa SMA yang seru. Di sini fokusnya nggak cuma ke pemeran utama, tapi juga ke temen-temen sekelasnya. Ini kayak yang pernah aku bilang di review drama sebelumnya, pemain pendukungnya itu diceritain dikit-dikit, tapi ketika mereka semua bersatu, peran kecil itu justru memperkuat satu sama lain. Buat yang kangen zaman SMA, nonton ini deh pasti seneng. Bener-bener berbagai tipe teman itu ada, jadinya sangat relate.


Pemain utama perempuannya adalah Eleanor Lee, aktris drama china favoritku banget. Aku bisa bilang dari 3 dramanya dia yang aku tonton, dia beneran aktris yang keren dan berkualitas. Dia bisa total dan seru banget gitu lho nontonnya. Di sini dia jadi Ye Mu Xi, ceria banget. Dia punya berbagai ide untuk mengatasi masalah yang muncul di kelasnya. Meskipun kadang aneh tapi ya it works. Oh iya, waktu main drama ini Eleanor emang di umur-umur anak SMA, jadi pas banget.


Lawan mainnya adalah Liao Dan Yi. Seorang siswa pintar yang selalu jadi ketua kelas, tapi kali ini tidak. Ganteng banget! Menurutku kalau sekilas lihat itu kayak Ari Irham waktu main di Terlalu Tampan. Dia seumuran aku, kalau misal dia temen sekelasku waktu SMA kayaknya aku nggak fokus dengerin guru deh wkwk.

Dari 18 episode ini, nggak ada unsur percintaan. Yaa, ada sih, tapi bukan yang pacaran gitu lho, nggak yang unyu-unyu. Cuma cinta bertepuk sebelah tangan, jadi ya gitu aja. Pure persahabatan, nggak ngebosenin, seru, ada aja yang diketawain. Terus ada juga diselipin cerita khayalan gitu yang nggak annoying, jadi tahu ada ya khayalan kayak gini.

Nah si Ye Mu Xi ini punya kakak laki-laki Ye Yihan, which is 2 tahun kemudian dia main di My Poseidon jadi kakaknya Yi Han. Aku surprised banget soalnya penampilannya super beda. Mungkin karena aku nonton My Poseidon dulu kali ya, yang perannya dia orang kantoran keren, rapi, cool. Terus pas di The Big Boss kayak njomplang banget, kocak, sama anehnya kayak adeknya, wkwk. Itu yang bikin geli sih dengan perbandingan peran yang berubah drastis.


Terus ada dua pemeran pendukung yang porsi mainnya lebih banyak dari pemeran pendukung lainnya. Mereka adalah Zhu Shan Qi dan Xue Xiao Dong. Kalau Zhun Shan Qi sebelumnya aku dah pernah lihat di drama Please Love Me. Nah si Xue Xiao Dong yang pada awalnya aku rasa mirip Ari Irham dari giginya. Kalau si Dan Yi itu lebih ke wajahnya. Xiao Dong ini adalah artis gitu yang punya banyak fans, salah satunya adalah Shan Qi, makanya dia semangat sekolah begitu tahu sekelas sama idolanya. Untungnya Shan Qi di sini nggak terus jadi lebay pengin deket-deket mulu, dia biasa aja gitu, tapi ya dikit-dikit memandang dengan wajah kagum wajar lah yaa. Xiao Dong pun meskipun dia artis, nggak jadi sok cakep atau keren, istilahnya gaulnya sih humble.

Guan Xin Yi. Dia anak dari kelas paling pinter. Dia naksir sama Dan Yi tapi nggak ditanggepin. Cuma dia terus usaha dan berakhir biasa aja, tapi indah di khayalannya dia.

Nah karena beneran mereka detail juga nyeritain tentang temen-temen yang lain, jadi cast-nya banyak banget. Kebetulan aku nggak hafal nama-namanya dan yang ada di dramalist itu hanya beberapa aja yang dicantumin. Jadi secara umum aja ya aku ngejelasinnya.

Tingkat 1 kelas 10 ini beragam banget. Ada yang khayalannya tingkat tinggi, si pinter, artis, fangirl, tukang gambar, tukang ngeramal, si duo segala hal bisa dilakuin, dikira pacaran, sastrawan, militer, dan pelari. Ini adalah ciri khas dari anak-anak yang diceritain sepanjang 18 episode ini, semoga nggak ada yang terlewat yaa. Kalau mau tahu siapa yang ini siapa yang itu cek aja di Youtube.

Di sini semua tokohnya cantik dan ganteng. Literally semua.

Drama ini punya season 2 nya, sekarang aku lagi nonton. Jadi saranku kalau ada yang mau lihat The Big Boss, dari season 1 nya ya, biar paham awal ceritanya gimana. Takutnya bingung ini siapa itu siapa. Jadi bukan drama yang bisa ditonton secara terpisah karena ceritanya masih nyambung. Plus juga, biasanya kalau aku nonton drama China yang latar ceritanya anak SMA, itu kayak udah pasti banget seragam sekolahnya itu semacam jaket olahraga yang warnanya biasanya kombinasi merah-putih atau biru-putih. Ya nggak siiiih? Nah, tapi di sini seragam sekolahnya modelan kayak anak SMA di Korea.

Satu lagi, dari menit awal episode 1 aku dah melihat ketidaksinambungan. Hal ini aku ketahui namanya kontinuitas atau continuity, thanks to Bang Raditya Dika yang dulu zamannya buat film terus dibikin vlog dan ngejelasin peran-peran orang dibalik layar, jadi ngerti dikit-dikit. Setangkepku, ada 2 bagian yang nggak sinkron. Yang pertama belah rambut Ye Mu Xi di hari pertama sekolah. Awalnya zig zag tuh, tiba-tiba ganti jadi belah tengah yang lurus aja, padahal itu di pagi yang sama. Kemudian di bagian pertengahan menjelang akhir saat Ye Mu Xi ngobrol sama kakaknya. Ketika disorot dari atas kakaknya nggak pake kacamata, tapi waktu dari samping pake kacamata. Itu sih yang aku perhatiin betul tentang kontinuitasnya.

Kira-kira itu aja, tunggu review The Big Boss II ya!

Cheers!

Minggu, 16 Agustus 2020

Review My Dear Lady (2020)

Drama ini intinya bercerita tentang seorang wanita yang baru saja cerai lalu cari pekerjaan dan pengalaman traumatis si tokoh pria. Tapi yang lebih menonjol di sini kisahnya si yang perempuan menurutku.

Drama ini cuma 16 episode, termasuk pendek dari yang pernah aku tonton. Jadi di episode 4 aku dah merasa bagian-bagian yang bikin senyum dimulai. Mulai dari episode 4 sampai selesai, pokoknya setiap bagian dua tokoh utama pastiii ada aja yang bikin aku ngikik gara-gara gak kuat terlalu gemesh.

Ada Ling Xun Xun dan Cheng Li pemain utamanya. Mereka ini punya perbedaan usia 6 tahun, lebih tua Xun Xun. Aku pas lihat drama ini jadi teringat fanfic yang pernah aku baca. Biasanya perannya yang perempuan lebih tua dengan laki-laki yang muda (keingetnya Jungkook mulu). Nah, jadi aku senyum-senyum pas lihat, jadi ngerasa ini bentuk nyata visual dari fanfic itu.

Aku menghayati ceritanya sampe ngerasa aku jadi Xun Xun. Karena tiap Cheng Li jadi menggemaskan, aku ikutan gemez. Xun Xun kelihatan keibuan banget, lemah lembut, dan wanita dewasa yang udah nggak mau neko-neko dalam percintaan. Sedangkan Cheng Li ini pria dewasa awal yang masih unyu-unyu, pengalaman cintanya masih nol tapi dia bisa kyut juga. Dia cool banget kalo lagi kerja, serius. Tapi ya itu kalau lagi jadi anak kecil tuh gemes banget. Yang paling bikin Cheng Li beda itu gaya rambutnya. Kalo lagi kerja keren pake pomade gitu, sedangkan waktu di rumah dibikin acak aja kayak anak SMA, gemuy!

Xun Xun dan Cheng Li

Di hubungan percintaan mereka ini aku merasa seimbang. Xun Xun ibaratnya udah melewati masa-masa unyu dalam dunia asmara, tetapi si Cheng Li membawakannya lagi untuk Xun Xun. Jadi rasanya si Xun Xun kembali ke masa mudanya. Kadang aku ngerasa mereka jadi kayak ibu dan anak daripada kakak-adik atau sepasang kekasih wkwk.

Yang aku seneng dari drama ini, mereka beneran sesuai gitu lho sama umur. Di dunia nyata, umur Xun Xun dan Cheng Li emang selisihnya 6 tahun lebih. Begitu juga sama pemain yang lain, temennya Xun Xun di dunia nyata emang pada sepantaran usianya. Menurutku, usia nggak membohongi karena yang emang lebih dewasa, gurat-gurat di wajahnya juga kelihatan. Jadi nggak terkesan di tua atau muda-in.

Yi Wang dan Zhou Quan

Zhou Quan dan Hui Yi Wang. Mereka ini adalah sahabatnya Xun Xun. Mereka cantik dan ganteng, cocok. Mereka tuh udah love-hate relationship 10 tahun, sama-sama gengsi padahal sayang. Jangan gitu ya guys, keburu diembat orang lain :p Btw, aku kayak familiar sama si Yi Wang, kayak pernah lihat dramanya. Tapi waktu aku lihat list drama yang pernah dia perankan, baru ini sih dramanya dia yang aku tonton. Dia tuh mirip sama pemainnya di All I Want For Love is You yang baru muncul pas di perkuliahan.

 
Mike dan Xiao Jing

Mike dan Xiao Jing. Mereka berdua rekan kerjanya Cheng Li. Mike di bagian fashion gitu dan Xiao Jing di resepsionis. Di sini Mike mengalami perubahan dari A ke B karena suatu hal. Tapi Xiao Jing dari sebelum maupun sesudah berubah, dia tetep cintrong sama Mike. Pokoknya ada sesuatu dibalik hubungan mereka. Aku kagum sih sama Mike, dia berani melakukan perubahan dan jujur tentang apa yang dia rasakan.

Jin Hui, gak ada fotonya Wang Dong :(

Jin Hui dan Wang Dong. Jin Hui adalah teman sedangkan Wang Dong asistennya Cheng Li. Jin Hui ini artis dan kayak dipasang-pasangin sama Cheng Li. Padahal mereka mah biasa-biasa aja. Aku nggak nyangka sih ternyata malah Jin Hui dan Wang Dong sama-sama ada perasaan. Dibanding couple yang lain, porsi cerita di sini dikit banget dan cenderung ngawang aja gitu, nggak ada kejelasan.

Daaan, masih ada tokoh yang lain lagi, tapi yang sering muncul ya itu. Ada lagi sih, ibunya Cheng Li, tapi kalian lihat sendiri aja deh dramanya biar penasaran.

Di drama ini yang ditonjolkan kisahnya ya si Xun Xun dan Cheng Li. Jadi bener-bener panggungnya cerita ada di main role-nya. Walaupun sebenernya kisah cintanya Yi Wang dan Zhou Quan juga diceritain lumayan banyak, tapi di aku kurang ngena aja.

Oh ya, ending-nya nggantung bangettt. Kayak iya-enggaknya kabur. Persis banget menggambarkan gimana perasaan Xun Xun.

Sekian review-nya, aku mau lihat drama berikutnya, udah nemu nih :D

Cheers!

Kamis, 13 Agustus 2020

Review Come to You

Yuhuu, kembali me-review. Alhamdulillah bisa baca cepet kali ini.

Buku yang aku baca judulnya Come to You karyanya Suyominie. Diterbitkan oleh Aria Media Mandiri (Shira Media Group). Tebalnya 234 halaman dengan harga 69.000. Kovernya cantik banget. Ilustrasinya cakep karyanya @nekomanchu. Bener-bener cerah kayak personanya Hoseok.

Dulu awal lihat buku ini di rak toko buku, aku syok banget. Soalnya memang mungkin aku ketinggalan berita tentang buku ini terbit, jadinya pas gak sengaja lihat langsung 'okay, i'll buy it'. Sejauh ini cerita fanfic yang diterbitkan dan bercerita tentang Hoseok, yang aku tahu, ya baru ini. Makanya cukup excited. Btw, pas waktu nulis ini lagi hype orang-orang pada oleng ke Hoseok gara-gara foto teaser gitu untuk lagu barunya BTS. Jujur, ganteng banget sih.

Cerita ini tokoh utamanya cewek bernama Jeon Yumi dan Jung Hoseok. Yumi punya adik namanya Jeon Jungkook. Ini pertama kali banget aku baca Jungkook divisualisasikan sebagai anak kecil, beneran anak kecil usia 7 tahun. Karena biasanya di fanfic yang aku baca, Jungkook itu sudah besar, sudah dewasa, tapi tetep selalu jadi kesayangannya para noona.

Dengan segala hal yang menimpa hidup si Yumi, akhirnya dia menikah dengan Hoseok. Berbagai lika-liku hidup dilalui. Ide ceritanya unik, di sini Hoseok jadi sosok yang berbeda. Itu yang bikin gemes. Gimana cara Yumi menuntun Hoseok itu bener-bener soft banget tapi di sisi lain juga hmmm boleh juga. Oh ya, di buku ini rate usianya di atas 15 tahun. Adegan intimnya disampaikan dengan sederhana dan enggak jedar-jeder, jadi amanlah. Kalo mau tahu lengkapnya, plis beli aja, aku merekomendasikan buku ini.

Relasi antara Yumi dan Hoseok di sini nggak lebay. Bener-bener suatu hubungan yang udah sama-sama dewasa, kalau ada pertengkaran juga nggak berlebihan. Jadi enak bacanya.

Hal yang paling aku soroti dari buku ini adalah gaya menulisnya. Suyominie punya gaya menulis yang unik. Dia memilih diksi yang nggak biasa. Contohnya rumah jadi griya, bibir jadi labium, dan lain-lain. Jadi sastra banget menurutku, tapi nggak ngebosenin. Justru nambah pengetahuanku tentang perbendaharaan kata, yang sebelumnya aku nggak tahu jadi tahu, yang sebelumnya kurang paham akhirnya mau nggak mau cari tahu biar ngerti jalan ceritanya. Keren banget sih jujurrr.

Suyominie, kalau kamu iseng-iseng cari tahu novel atau namamu di Google dan nemu review ini, aku mau bilang: Kamu keren banget!

Aku akan beli sih kalau dia nerbitin buku yang kedua.

Cheers!

Minggu, 09 Agustus 2020

Review My Poseidon (2019)

Sebelum nge-review, mari cerita dulu awalnya gimana aku lihat drama China.

Selama kuliah kalo pas UTS atau UAS, itu pasti ada jenuhnya. Nah, dari kejenuhan ini muncul kegiatan-kegiatan baru. Juni 2018, aku download Duolingo, belajar Bahasa Jerman. Oktober 2018, nonton Meteor Garden yang versi baru. Maret 2020, lanjut nonton drama sampai sekarang. Juni 2020, aku pelihara ikan cupang. Random banget, kan? Tapi aku menikmati.

Kalo nonton drama mah udah dari dulu zaman drakor ada di tv, tiap pulang sekolah nongkrong depan tv sama ibu nonton Boys Before Flowers, Cruel Temptation, You Are My Destinty, The Heirs, dan lain-lain. Cuma memang bukan yang harus banget nonton. Terakhir nonton drama-drama itu ya pas SD, baru mulai lagi 2018 tapi drama China. Di saat yang lain nontonnya drakor, gak tahu kenapa aku lebih seneng drama China wkwk.

Cerita drama China yang aku suka itu seputar kehidupan anak sekolahan SMA, kuliah, kerja, atau perbisnisan. Nggak terlalu seneng sama cerita kerajaan, fantasi, dan horor (yang ini jelas karena takut). Setiap aku mau nonton drama itu aku selalu pilih drama random, nggak cari yang lagi hits atau yang gimana. Cuma cari yang full subtitle, kan kalo nggak ada mohon maap nih saya nggak ngerti. Biasanya aku cari dengan keyword 'drama china full eng sub' dan bermunculan berbagai jenis drama. Tinggal cari yang sesuai kriteriaku, kalo cocok ya ditonton.

Siklus kalo ngelihat drama tuh awalnya aku males-malesan. Masih perkenalan tokohnya siapa, alur ceritanya gimana, jadi belum ada ketertarikan. Nanti kalo dah menjelang tengah, baru tuh rasanya nggak bisa berhenti, apalagi kalo ceritanya seru dan mendebarkan. Sama kayak baca buku, kalo ceritanya bagus, aku sedih kalo ceritanya kelar.

By the way, biasanya aku nulis review super singkat di Twitter. Tapi kali ini aku mau nulis di blog, jadi harus lebih niat daripada yang di Twitter. Perlu diketahui aku nulis review-nya sesuai yang aku rasakan ya guys, jadi nggak yang pro gitu. Plus beberapa info aku dapatkan dari Google.

Oke mulai aja. Jadi semalem aku udah menyelesaikan drama China yang berjudul My Poseidon (2019). Ini drama pertama yang aku pilih karena pengin lihat lagi aktingnya Eleanor Lee. Di drama sebelumnya My Love, Enlighten Me (2020) yang aku tonton lebih dulu, dia dipuji banget sama netizen di kolom komentar. Aku jadi penasaran kan, emang sebagus itu ya? Kalo di MLEM itu emang keren banget sih, aku suka. Karena aku masih nggak percaya, akhirnya aku cari di list drama yang pernah Lee mainin, salah satunya My Poseidon. Ya udah, nonton deh.

Awalnya aku agak males karena ada fantasinya gitu. Tapi untungnya nggak mendominasi, jadi masih oke menurutku. Aku nggak akan kasih tahu ceritanya gimana, tapi intinya adalah tentang cerita legenda dari Yunani yaitu Poseidon dan eksperimen di laut. Dah itu aja, kalo mau tahu lengkapnya lihat aja deh di Youtube.

Ye Hai dan An Fei


Di episode pertama masih mencerna. Si Lee di sini lebih kalem daripada di MLEM, jadi aku agak kaget lihatnya wkwk. Lawan mainnya adalah Leon Zhang. Pertama lihat, impresiku ni orang eksentrik banget. Penampakan awalnya dia tuh fakboi gitu, tapi sebenarnya enggak kok, mungkin karena akhirnya ketemu sama Lee. Lee di sini berperan jadi An Fei dan Leon jadi Ye Hai.

Ye Hai itu manis banget senyumnya, aku suka geregetan lihatnya. Terus cara pacarannya sama An Fei itu biasa banget. Bukan yang gemes lucu menye-menye, tapi ya udah kayak temenan. Tetep ada sisi romantisnya, tapi nggak terlalu sering ditunjukkan, itu jadi momen yang ditunggu-tunggu. Mereka suka dorong-dorongan tapi itu yang bikin gemey.

Mo Liang dan Liu Lan


Jauh sebelum ketemu Ye Hai, An Fei punya crush sama Mo Liang dari muda banget. Intinya bertepuk sebelah tangan gara-gara Mo Liang udah seneng orang lain yaitu Liu Lan. Tapi karena si Liu Lan di awal licik dan dan Mo Liang akhirnya ngerti, dia jadi nggak ada rasa lagi. Terus dia merasa cinta datang terlambat sama si An Fei wkwk. Tapi telat gara-gara An Fei dah sama Ye Hai.

Konflik ceritanya menurutku nggak rumit, puzzle-nya gampang untuk dirakit. Terus bagus juga sih, drama ini punya pesan untuk menjaga lautan. Mau eksperimen gimana pun, tetep harus memperhatikan keberlangsungan makhluk hidup yang lain. Oh ya, latar cerita drama ini tahun 2025, jadi semua udah serba canggih. Laptop dan komputernya lucu banget, aku cukup amazed dengan hal itu.

Terus ada Ye Tian (kakaknya Ye Hai), Lin Hua Yin, A Ming, Xi Che, dan lain-lain.

Ye Tian dan Hua Yin


Ye Tian ini kayaknya naksir sama Hua Yin, tapi emang nggak pernah take action gara-gara Hua Yin-nya naksir Ye Hai. Tapi Ye Hai cuma nganggep Hua Yin adeknya, kakak-adek zone. In the end, kayaknya Ye Tian-Hua Yin bareng tapi nggak diceritain dengan jelas.

Xi Che dan A Ming (couple terluv)


A Ming dan Xi Che. Mereka ini support role tapi kontribusi mereka ada banget. A Ming ini tipikal cewek yang suka baper, pengin diakuin, seneng yang uwu-uwu kalo bahasanya sekarang. Sedangkan Xi Che agak kagok kalo hal-hal gitu. Tapi itu yang jadi gemeshhh! Aku mesti senyum-senyum kalo pas scene-nya mereka. Apalagi pas menjelang episode akhir, hadeehhhh, gemesnya tuh lho! Secara visual mereka favoritku, wajahnya lokal banget, cantik dan ganteng.

Oh ya ending-nya sih yang paling sedih. Aku sampe nangis, karena tiba-tiba Ye Hai hilang. Beneran dah mikir bakal sad ending, tapi di menit-menit terakhir ... tonton aja deh :p

Akhirnyaaa, pikiran semaleman berhasil ditumpahkan. Sekarang aku belum ada tontonan lagi, masih proses cari-cari.

Sampai jumpa di review drama berikutnya!

Cheers!

*Semua sumber foto: https://mydramalist.com/27161-my-poseidon/photos