Minggu, 06 Mei 2018

Review Film #TemanTapiMenikah

Halo!


Aku nonton film ini kurang lebih 2 minggu setelah tayang. Aku nonton sama ibu di TP 3. Ini aku pertama kalinya nonton film di Surabaya setelah hampir setahun tinggal di sini.

Menurutku pribadi, filmnya biasa aja tapi ngegemesin. Yang bikin gemes adalah tingkahnya si Ditto yang kocak. Ya mungkin karena ini kisah nyata dan hubungan awal mereka adalah sepasang sahabat jadi ceritanya nggak seperti kisah cinta remaja SMA lainnya. Malah bagus sih menurutku, karena nggak semua kisah cinta itu yang melulu romantis gitu. Harus realistis guys, haha.


Yang memerankan Ditto adalah Adipati Dolken. Dia memerankan Ditto dari zaman SMP sampai udah dewasa. Enggak usah diragukan lagi sih kalo Adipati yang main, udah pasti kece. Udah terlihat dari berbagai film yang dia perankan.


Sedangkan Ayudia diperankan oleh Vanesha Prescilla. Yap, lagi-lagi Sasa dapet peran utama di filmnya yang kedua ini. Termasuk beruntung banget sih, sebagai pendatang baru di dua film pertamanya udah jadi tokoh utama. Menurutku di sini Sasa lebih luwes dibandingkan ketika jadi Milea. Mungkin karena peran yang dibawakan juga beda kali ya, kalo di TTM dia berperan sebagai cewek yang tomboy, sedangkan di Dilan 1990 dia jadi cewek yang anggun manis gitu.

Masih sama seperti film Dilan 1990, problem yang aku lihat di sini adalah plat kendaraan. Plat nya enggak relevan seperti pada zamannya. Lagi-lagi aku bilang, aku enggak tahu sih apakah memang enggak boleh memakai plat kendaraan lama untuk keperluan film yang berlatarkan waktu yang lalu.


Oh iya, ada special appearance dari Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Emang agak gimana gitu ya. Bahkan sampai ada guyonan "Milea jadinya nikah sama Kak Ditto deh" haha. Iqbaal juga mengisi soundtrack di film ini berjudul Hello You. Selain itu ada Teman Tapi Menikah dan Hey Ayudia dari Dengarkan Dia, dan beberapa lagu lagi dari musisi lain.



Ketika film TTM hendak tayang, ada beberapa pro dan kontra mengenai Sasa. Karena di film sebelumnya dia dekat dengan Iqbaal, dan di film ini dia dekat dengan Adipati. Menurutku wajar aja sih, untuk membangun cerita yang baik butuh chemistry dari pemainnya agar terlihat alami ketika nanti di kamera. Selain itu, risiko sebagai sebagai aktris maupun aktor ketika dipasangkan dengan siapa saja. Harus siap menerima apa kata netizen.

Kalau dibandingkan dengan novelnya, menurutku isinya kurang lebih sama. Jelas kalau yang di film diambil yang inti-intinya aja. Pengambilannya pas menurutku, mencakup sama apa yang ada di novel.

Nah, sekian review film dariku. Tunggu review-review film berikutnya!

Cheers!

Sabtu, 05 Mei 2018

Unair Story #2

Agustus
Tanggal 2 Agustus 2017 adalah pengukuhan mahasiswa baru Unair di ACC. Hari-hari berikutnya adalah ospek universitas. Tanggal 14 nya adalah hari perdana kuliah. Inget banget waktu pertama kelas, dalam hati ngomong: duh pengen balik SMA aja. 

Selama bulan ini jujur aja konsentrasiku ke bagi banget antara kuliah dan ospek. Rangkaian pengaderan Student Day dilakukan selama 3x di bulan Agustus. Sebenarnya tugasnya enggak berat sih, yang bikin berat itu adalah proses adaptasi untuk melakukan semuanya sendiri. Bulan penuh drama pokoknya.

September
Di lanjut Psycho Camp. Aku ketagihan banget ikut PC. Apa ya, suasananya itu lho yang bikin aku pengin untuk mengulanginya. Semoga aku ke terima panitia PC yaaa! Kekeluargaannya kerasa banget.

Bulan ini juga menjadi ulang tahun pertamaku tanpa keluarga, jauh dari rumah. Sedih sih. Biasanya dirayain kecil-kecilan sama sahabat SMA. Sekarang nggak sama siapa-siapa.

Oh iya, di bulan ini aku ikut oprec untuk jadi volunteer time keeper Kompetisi Debat Psikologi Nasional 11th Psychofest.

Oktober
Rangkaian ospek fakultasku berakhir di bulan ini yaitu LKMM-TD. Terus UTS pertama juga bulan ini. Bulan ini juga jadi bulan yang menyedihkan sih, motorku hilang. Ini memang kebodohanku sih, tapi ya sudahlah.

Aku ke terima jadi time keeper!

November
Tanggal 2-4 lomba debat di mulai. Aku baru mulai tugas tanggal 3 nya. Jadi, tugasku adalah ketuk-ketuk gitu, menandai waktu bagi peserta ketika menyampaikan argumennya. Gak sulit-sulit amat sih sebenarnya.

Gara-gara ikut ini, aku jadi ketagihan ikut kepanitiaan. Seru gitu lho. Dapet teman baru, diceritain pengalamannya kating, bisa lebih akrab sama teman, dan lain-lain.

T17ANIUM juga ada kegiatan bulan ini yaitu pengabdian masyarakat dan malam keakraban. Aku jadi sie acara di pengmas PSIMANJA. Alhamdulillah acaranya sukses, kita mengundang Klantink lho!

Desember
Kegiatanku cuma UAS aja dan pulang ke rumah!

Yap! Itu deh cerita singkatku selama satu semester kemarin. Intinya semester pertama ini banyak dramanya dah haha xD

Oh iya, aku mau mengucapkan selamat bagi adik-adik yang ke terima jalur SNMPTN, terutama yang masuk Fakultas Psikologi Unair! Sampai jumpa di kampus ungu!

Cheers!

Review Film Dilan 1990


Film ini tayang tanggal 25 Januari lalu dan aku nonton tepat di hari pertama tayang! Film Dilan 1990 adalah film pertama yang aku tonton lebih dari sekali di bioskop. Ya cuma dua kali sih hehe. Karena nagih aja gitu.

Aku enggak tahu tepatnya berapa tapi jumlah penonton Dilan 1990 telah mencapai 6 juta lebih. Urutan nomor dua film terlaris Indonesia setelah Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.

Tentunya kalian semua udah tahu dong film ini diadaptasi dari novel bestseller Pidi Baiq yang superbikin senyum-senyum sendiri. Dengan tokohnya Dilan dan Milea yang kisah cintanya sederhana tapi luar biasa membekas di hati.


Aktor yang memerankan Dilan adalah Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Pada awalnya banyak sekali orang yang nggak setuju banget Iqbaal jadi Dilan karena katanya ini dan itu. Tapi aku pribadi malah seneng banget, karena emang dasarnya suka sama Iqbaal dan penasaran gimana sih Dilan kalau divisualisasikan. Akankah sesuai dengan ekspektasi atau malah mengecewakan? Hasilnya adalah ... keren banget! Gak lebay tapi ini emang beneran keren! Isinya sepanjang film aku cuma senyum-senyum aja xD Intinya Iqbaal sukses banget sih meranin tokoh idamannya kita ini.


Sedangkan Aktris yang memerankan Milea adalan Vanesha Prescilla. Film Dilan 1990 adalah film pertamanya Sasa sekaligus film pertamanya dia berperan sebagai tokoh utama. Dia cute banget sih, asli. Bagian yang agak gimanaaa gitu menurutku adalah ketika scene dia ketawa kalo lagi digombalin Dilan. Menurutku masih agak kaku, tapi enggak tahu juga sih kalau memang ternyata dibuat seperti itu.

Ada banyak lagi tokoh-tokoh yang lainnya, tapi aku cuma bahas yang pemeran utama aja yaaa.

Selanjutnya adalah tentang plat kendaraan. Setiap ada film yang berlatarkan waktu yang lalu aku selalu merhatiin plat kendaraannya. Aku lupa plat motornya Dilan atau plat mobilnya Kang Adi yang bertahun sekarang-sekarang ini. Ya seharusnya bisa lebih diperhatikan lagi sih detailnya biar tambah mantep. Atau mungkin nggak boleh ya pake plat yang tahun lama gitu? Aku juga nggak tahu sih :D

Soundtrack film Dilan 1990 yang kalau kita denger pasti langsung ingat film ini adalah Dulu Kita Masih SMA dan Rindu Sendiri. Jujur aja aku nggak tahu siapa penyanyinya Dulu Kita Masih SMA, tapi suaranya khas dan cocok banget nyanyiin lagu itu. Kalau Rindu Sendiri dinyanyikan sama Iqbaal.


Film ini menurutku sukses memvisualisasikan apa yang aku bayangkan berdasarkan apa yang aku baca dari novel. Buat yang underestimate sama film ini, please, nonton dulu.

Oke, sekian review dariku. Akhirnya nulis juga setelah terakhir posting Januari lalu. Semoga habis ini lebih rajin nulis lagi yaaa, doakan!

Cheers!